Halo, nama saya Agung. Berasal dari Denpasar, Bali. Blog ini adalah blog harian saya, dari tips dan trick code, curahan hati, dan beberapa tulisan tidak penting.

Menu & Search

Indonesian Ecommerce

July 17, 2011

Dua tahun yang lalu, saya sempat melakukan suatu research tentang ecommerce di Indonesia untuk tempat bekerja saya dahulu. Walaupun saya adalah seorang engineer, tapi saya sangat suka meresearch sesuatu. Menurut saya research adalah tempat yang sangat menarik dan membuat pemikiran tambah terbuka luas.

Waktu itu saya meresearch tentang Ecommerce di Indonesia. Dan saat itu saya mendapatkan bahwa saya mengkambing hitamkan perasaan keamanan dalam transaksi internet sebagai salah satu faktor yang menyebabkan terhambat nya indonesia mencapai peak point untuk ecommerce.

Sewaktu itu saya memberikan saran untuk perusahaan saya yang lama (karena memang diminta untuk mencari ide baru untuk menggantikan product lama yang sudah diterminate pihak tidak bertanggung jawab :p). Yaitu melakukan integrasi antara pembayaran & pengiriman barang. Sehingga paling tidak terdapat service yang dapat diandalkan untuk mendapatkan perasaan aman tersebut.

Selain itu ada juga faktor – faktor lain seperti prilaku masyarakat yang belum merasa yakin jika belum mencoba / memegang barang yang akan dibeli nya.

Lain dulu, lain juga sekarang. Setelah merantau kemana – mana haha. Keluar masuk perusahaan dan institusi. Saya pun mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana kenyataan dilapangan dan yang terjadi sebenarnya.

Sebetulnya pasar indonesia tidak terlalu unik (menurut saya) seperti yang dianalisis oleh beberapa orang lainnya. Malahan pasar di Indonesia sudah menuju seperti pasar di negara – negara yang memang ecommerce sudah mencapai peak point.

Sebagai pembanding, sebuah perusahaan retail baju di prancis, mereka menjual rata – rata 20 potong baju sehari nya lewat internet. Di Indonesia juga ada sebuah perusahaan yang dapat menjual 20 – 30 potong baju setiap hari nya dari 10 – 15 transaksi dengan gross revenue hampir sekitar 5 juta sehari nya, walaupun mereka baru buka.

Tidak terlalu berbeda bukan? Jika transaksi seperti itu mungkin dibilang masih sedikit, ya wajar saja. Toko online tersebut baru buka belum ada setahun. Begitu juga yang diprancis, karena waktu bukanya hampir bersamaan.

Iya memang website tersebut memberikan kemudahan untuk pembayaran, seperti contoh nya memberikan 3 opsi pembayaran seperti bank transfer, paypal, dan juga kartu kredit (karena memang sudah ada payment gateway untuk kartu kredit di indonesia). Tampilan website yang baik dan mudah untuk dimengerti (fitting yang tepat), sehingga memberikan feel bahwa website itu adalah website serius. bukan website abal – abal yang setelah bayar kabur haha, selain itu juga barang yang dijual juga menarik.

Sehingga asumsi saya 2 tahun lalu, terpatahkan oleh pengalaman setelah menjadi bajing loncat di perusahaan orang. Potensi ecommerce di Indonesia sangat lah besar, dan saat ini masih jauh dari peak point tersebut. Selain itu juga prilaku masyarakat semakin lama, sudah semakin familiar dengan internet dan tentu nya memberikan implikasi positif pada ecommerce sendiri.

Jadi pesan saya jika ingin buat ecommerce, invest lah seperti anda membuat toko yang real. your investment will worth the same as real store!

Related article

Startup, dan Leverage dalam usaha

Kita tau belakangan ini banyak startup berguguran. Bahkan di sebuah…

Sekolah Anak

Beberapa hari lalu, istri bertanya kepada saya, kemana anak kami…

Istri, IRT atau Kerja atau Usaha?

Pernah ga cowo – cowo yang akan nikah berpikir, istri…

Discussion about this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Type your search keyword, and press enter to search