Halo, nama saya Agung. Berasal dari Denpasar, Bali. Blog ini adalah blog harian saya, dari tips dan trick code, curahan hati, dan beberapa tulisan tidak penting.

Menu & Search

Sekolah Anak

August 15, 2023

Beberapa hari lalu, istri bertanya kepada saya, kemana anak kami (Gung gek galung) mau disekolahkan setelah SD nanti. Sejujurnya saya blm pernah terpikir dumana anak mau disekolahkan. Tapi tampaknya hal ini sudah harus dipikirkan sekarang. 3 – 4 tahun bukan waktu yang lama.

Tentu tiap orang tua ingin menyekolahkan anak nya disekolah terbaik yang bisa mereka berikan. Mungkin beberapa orang tua ingin anaknya sekolah ke MIT, Oxford, Hardvard atau sekolah terbaik didunia. Atau mungkin beberapa orang tua ingin anaknya mendapatkan sekolah kedinasan seperti Pajak atau yang lain. Sayapun terpikir hal yang sama sebelumnya, sampai kemarin saya pikir-pikir lagi. Apakah hal ini yang saya inginkan?

Saya sampai sekarang tidak bisa membayangkan kalau berpisah jauh dengan anak (terutama gung gek galung, cewe). Dan saya juga tidak ingin kalau dia tinggal terlalu jauh setelah dia dewasa. Disisi lain, saya malah mengarahkan istri saya untuk belajar berbisnis sesuai tulisan saya sebelumnya. Jadi tidak relevant dong kalau misalnya saya ingin anak saya sekolah jauh keluar Bali?

Dari kondisi diatas, harusnya sudah bisa menjadi patokan kemana anak kami akan disekolahkan waktu TK, SD, SMP, SMA, dan Kuliah.

  • TK: saat ini anak kami sekolah di sekolah montessori, disana dia diajarkan kemandirian, dan karakter, selain itu diajarkan bahasa (inggris) juga. Menurut saya ini pilihan yang sudah baik.
  • SD & SMP: pilihannya antara sekolah SD & SMP negeri atau Swasta, kalau saya pribadi lebih condong sekolah Swasta terutama yang masih menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari – hari. Selain itu disekolah swasta yang saya tau, anak – anaknya diajarkan untuk menciptakan sesuatu bukan hanya terpaku pada buku.
  • SMA: Nah kalau SMA, sekolah negeri perlu menjadi pilihan selain sekolah swasta. SMA negeri dibali memiliki kualitas yang cukup tinggi, dan anak didik yang berprestasi. Tapi saya tidak ingin anak menghabiskan terlalu banyak waktu nya disekolah (jadi SMAN 4 almamater ajik-nya dicoret), karena saya berpikir kalau anak harusnya mulai untuk berbisnis dari masa SMA. Dari pengalaman saya, semakin lama orang berbisnis, mereka akan menjadi semakin terlatih dan kemungkinan usaha yang diciptakan nanti untuk sukses semakin besar. Andai seorang anak sudah memulai usaha diusia 15 tahun, bayangkan diusia 25 tahun (10 tahun usaha) sudah seberapa banyak pengalaman yang dia punya.
  • Kuliah: Saya tidak akan mewajibkan anak kuliah, kalaupun dia ingin kuliah mungkin kuliahnya di Bali saja. atau kalau mau ambil short course di luar negeri, dengan waktu yang tidak terlalu lama (6 bulan sampe 1 tahun). Dan juga, kalau waktu itu dia sudah punya usaha, dia bisa lebih fokus mengembangkan usaha saat itu.

Hal ini semua merupakan keinginan saya, tentu nantinya harus mengakomodasi dari keinginan anak (dan istri) juga. Siapa tau dia inginnya menjadi seorang profesional, atau malah ilmuwan.

Related article

Startup, dan Leverage dalam usaha

Kita tau belakangan ini banyak startup berguguran. Bahkan di sebuah…

Istri, IRT atau Kerja atau Usaha?

Pernah ga cowo – cowo yang akan nikah berpikir, istri…

Apple Vision Pro dan Facebook

Beberapa bulan lalu, apple merelease sebuah product disebut Apple Vision…

Discussion about this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Type your search keyword, and press enter to search