Startup, dan Leverage dalam usaha
Kita tau belakangan ini banyak startup berguguran. Bahkan di sebuah…
Beberapa bulan lalu, apple merelease sebuah product disebut Apple Vision Pro. Ada beberapa alasan menurut saya mengapa Apple harus menciptakan product ini.
Pertama tentu berhubungan dengan growth, seperti yang sudah diketahui, penjualan handphone mungkin sudah mencapai titik yang sangat “satured”. Apple perlu menciptakan Question Mark (?) yang nantinya diharapkan menjadi cash cow ataupun star (BCG Matrix). Apple saya berusaha cukup serius untuk menciptakan peluang lain seperti Project Titan walaupun project ini belum tau apakah jalan atau tidak. Untuk perusahaan dengan kapasitas market mencapai 3T USD, growth tentu tidak bisa cuma mengandalkan perkembangan dari apple store atau service saja, apple perlu product revolusioner seperti iPhone untuk mendongkrak growth-nya.
Selain itu, keputusan apple untuk menciptakan Apple vision pro ini erat kaitannya dengan FB yang juga fokus di pengembangan product yang sama (Meta Quest Pro). Beberapa waktu lalu, mark zuckerberg sempat menyatakan bahwa Apple merupakan saingan mereka, saat apple merelease “don’t track” feature, membuat facebook mengerti jika mereka adalah second class citizen dalam bisnis. Mereka membutuhkan device agar productnya berjalan. Sedangkan mereka sendiri tidak memiliki hal tersebut.
Jika kita ingat, pada tahun 2012 – 2013, facebook santer dikabarkan akan menciptakan handphonenya sendiri. Ini sebetulnya adalah usaha facebook untuk menjadikan dirinya first class citizen dalam bisnis. Sayang pengembangan product ini tampaknya tidak berjalan dengan lancar. Lalu tahun 2014, langkah facebook untuk menciptakan device nya sendiri diarahkan ke VR dengan memakusisi occulus vr. Mark Zuckerberg mungkin percaya, device yang akan menggantikan Handphone kedepan adalah VR headset.
Beberapa tahun setelah mengakusisi Occulus, facebook kini berganti nama dengan nama Meta. Ada beberapa alasan mengapa facebook merubah nama nya, selain untuk memperbaiki nama yang sudah rusak karena banyak kasus privacy, perubahan ini juga ditujukan karena facebook ingin perusahaannya lebih berfokus ke pengembangan metaverse dan perangkatnya. Mark zuckerberg ingin menciptakan dunia lain dalam perangkatnya.
Sebagai perusahaan yang selalu menjadi first class citizen, Apple tentu merasa terusik dengan apa yang dilakukan olah Meta. Andai pengembangan metaverse dan VR device Meta berjalan lancar dan market merespon positif, bisa jadi product Apple malah menjadi obsolete, oleh karena itu Apple harus merelease Vision Pro, walaupun menurut beberapa pihak, Apple terlalu memaksa release dari Vision Pro ini.
Tapi expertise apple memang tidak bisa dipandang sebelah-mata. Dari awal release Apple Vision Pro, apple melakukan banyak sekali hal yang benar. misalnya dari kemampuan tracking mata pengganti pointer mouse, tracking jari sebagai pengganti click, menintegrasikan app store dalam device ini, dan vr yang tidak membuat pusing seperti vr lain. Tidak seperti Meta yang ingin memindahkan dunia kedalam VR, apple memiliki pendekatan berbeda terhadap productnya. Mereka tetap ingin productnya menjadi pendamping, bukan pengganti dunia.
Discussion about this post