Halo, nama saya Agung. Berasal dari Denpasar, Bali. Blog ini adalah blog harian saya, dari tips dan trick code, curahan hati, dan beberapa tulisan tidak penting.

Menu & Search

Capital Flow & Investasi

June 8, 2024

Sedari dulu saya menyadari bahwa capital flow (pergerakan uang besar) sangat mempengaruhi situasi dari investasi seperti naik turunnya harga aset, entah itu saham, crypto, atau bentuk aset lainnya. Tapi belum pernah secara serius mencoba meneliti lebih dalam tentang pergerakan capital dan hubungannya dengan harga aset. Kali ini tampaknya mendapatkan moment yang tepat untuk mempelajari lebih lanjut hubungan antara flow of capital dan harga aset dan komoditas, kondisi saat ini terjadi eksodus capital yang keluar dari Indonesia.

Dengan mengetahui capital flow ini, harusnya kita bisa lebih memperkuat keyakinan terhadap bagaimana aset itu akan bergerak. Tapi challenge nya adalah bagaimana menghubungkan semua titik tersebut hingga menjadi suatu keputusan dalam investasi.

Tulisan ini bakalan jadi catatan untuk saya sendiri, bagaimana membentuk conviction terhadap aset yang akan saya investasikan. Memberikan jawaban terhadap kenapa harus berinvestasi pada suatu instrumen dan memperkuat keputusan lain yang menyertai seperti misalnya keadaan fundamental suatu perusahaan.

Seperti nama nya, Flow, artinya aliran capital itu pasti ada asal muasalnya. Kalau diibaratkan sebagai sungai, hulu dari capital ini adalah FED alias US Central Bank. Hilirnya bisa jadi saham, crypto, harga rumah, bahkan bunga bank LPD di desa. Keputusan US untuk menaikkan atau menurunkan suku bunga bank akan mempengaruhi seluruh finansial institusi didunia. Secara historis keputusan FED untuk menaikkan / menurunkan suku bunga menyebabkan bnyk perubahan dan disetiap perubahan terdapat peluang tentunya.

Cara paling mudah untuk meneliti tentang capital flow adalah dengan melihat sejarah. Yuk kita mulai belajar dari sejarah.

Housing bubble & Subprime Mortages (2008)

Housing bubble yang terjadi pada US pada tahun 2008, bisa ditarik mundur ke tahun 2000 setelah dot com crash. FED menurunkan suku bunga untuk mengantisipasi krisis yang terjadi menjadi sekitar 1%. Dikarenakan bunga yang murah dari FED, investor mencari cara untuk mengembangkan uang nya lebih diluar.

Beberapa investment banking mengeluarkan product seperti CDO (collateral debt obligation) yang merupakan product finansial yang di backup oleh pinjaman lain, dan pinjaman ini adalah KPR rumah. Begitu besar permintaan dari product ini, tidak hanya dari dalam negeri, tapi dari institusi luar negeri juga. Tapi karena permintaan yang banyak, sedangkan peminjam yang qualified terbatas, bank lalu menurunkan requirement untuk mendapatkan pinjaman, bahkan sampai kondisi tidak memerlukan dp, dengan asumsi harga tanah akan selalu naik Jadi daripada memberikan KPR ke orang yang betul2 qualified (prime mortgages), mereka memberikan pinjaman pada yang tidak qualified (Subprime mortgages). Saat banyak subprime mortgages yang default, maka rumah yang dijual akan membanjiri pasar, meciptakan lebih bnyk supply dari pada demand, menyebabkan harga rumah turun. Dan terjadilah Housing bubble.

Inilah yang awal mula penyebab kehancuran ekonomi yang terjadi di US dan karena pembeli dari CDO ini tidak hanyak dari US, bahkan pembelinya adalah instisusi seluruh dunia, maka semua terkena imbas. Bank legendaris seperti Lehman Brother mengalami kebangkrutan karena keadaan ini.

Hal yang dipelajari dari hal ini adalah, penurunan bunga oleh FED akan mentrigger seluruh instisusi keuangan untuk mengambil resiko lebih besar. Jadi Capital flow akan mengalir dari institusi ke aset yang lebih beresiko. Tapi disisi lain, karena adanya capital flow yang mengalir ke aset tersebut, maka harga dari aset tersebut akan inflated (mengembang) sampe pada akhirnya meletus (Bubble Brust). Seperti kata Warren Buffet, keadaan ini seperti cerita cinderella, tidak ada yang mau meninggalkan pesta, sampai 1 menit sebelum waktu berakhir, dan saat itu terjadi, semua berusaha untuk keluar lewat pintu kecil dan hanya sedikit yang bisa selamat.

Quantitative Easing

Setelah krisis, FED melakukan Quantitative Easing untuk menstabilkan krisis misalnya menurunkan suku bunga, membeli MBS (mortgage backed security), membeli bonds, dan lain2, tujuannya adalah meninjeksi likuiditas pada sistem finansial. Quantitative easing ini memberikan angin segar pada ekonomi, termasuk emerging market.

Misalnya, dari tahun 2008 (setelah market crash) sampai ke tahun 2015 IHSG naik mencapai 4x lipat. dari 1200 menuju ke 5400. Bunga yang hampir 0% yang diberlakukan FED memberikan angin segar ke seluruh negara didunia agar uang tidak berkumpul di US. Mata uang rupiah juga tidak memiliki kenaikan extreme dari tahun 2008 sampai ke Tahun 2015 (dari 9500 ke 13000). Ini memberikan kesempatan bagi investor agar meinginvestasikan uang nya pada emerging market, kenaikan IHSG 4x lipat sedangkan usd idr terkesan stabil naik hanya sekitar 30%.

Selain itu, harga aset baru seperti bitcoin juga terinflate / naik. Startup banyak bertumbuh karena uang murah terdapat melimpah karena injeksi dana ke startup mudah untuk didapatkan.

Setelah Quantitative Easing

Setelah tahun 2015 menuju sampe saat ini nilai IHSG terkesan tidak bergerak banyak. hanya kenaikan 25% dari tahun 2015 sampai tahun 2024 (9 tahun). Selain karena pada tahun tersebut FED mulai menaikkan suku bunga, aset digital seperti Bitcoin mulai dilirik oleh institusi keuangan global. Capital flow yang masuk ke Indonesia tidak sebesar yang terjadi sebelumnya.

Covid ( 2020 )

Saat covid terjadi, FED kembali memberlakukan quantitative easing untuk menstimulus ekonomi yang melambat. Saat quantitative easing terjadi, capital mengalir kebeberapa institusi, misalnya Crypto, dan saham yang memperlihatkan kenaikan yang signifikan.

Keadaan sekarang

Saat ini, bunga FED mencapai 5%, terjadi capital outflow dari saham yang tergabung di IHSG. Tentu membuat IHSG mendapatkan tekanan cukup besar, terbukti harga ihsg yang tidak bergerak kemana2. bahkan kondisi skrng banyak bluechip yang turun terus karena bandar nya (asing) yang terus2an melakukan net sell.

Pertanyaannya, kapan IHSG akan kembali seperti dahulu kala? menurut saya, IHSG akan kembali saat FED mengembalikan interest rate ke nilai yang rendah. Capital flow akan kembali ke Indonesia dan meciptakan peningkatan harga saham.

    Discussion about this post

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Type your search keyword, and press enter to search